🐠 Dzikir Syekh Abdul Muhyi Pamijahan
SYEKHAbdul Muhyi diyakini oleh warga Pamijahan, Tasikmalaya, Jawa Barat, sebagai seorang waliyullah berkat karomah yang diberikan Allah Subhanahu wa ta'ala kepada beliau. Lahir dari keluarga bangsawan, Syekh Abdul Muhyi Pamijahan sejak kecil selalu mendapat pendidikan agama yang baik dari orangtua maupun para ulama.
Gambar: Syekh Abdul Muhyi Pamijahan, Guru Tarekat Syathariyah Diyakini sebagai waliyullah dan dihormati masyarakat pesantren. Ia merupakan mata rantai dan pembawa tarekat Syathariyah yang pertama ke Pulau Jawa. Lebih dikenal dengan Haji Karang, karena pernah 'uzlah dan khalwat di Gua Karang.
SyeikhAbdul Muhyi adalah Ulama tarekat Syattariah, penyebar agama Islam di Jawa Barat bagian selatan yaitu kuningan, pamengpeuk, Batuwangi, Pamijahan tasikmalaya. seorang Ulama Tarekat Syattariyah karena guru beliau adalah syeikh Abdur Rauf Singkel seorang sufi dan guru Tarekat Syattaiyah yang berasal dari Singkel-Aceh ASAL USUL DAN PENDIDIKAN
SilsilahSyekh Haji Abdul Muhyi. Beliau dilahirkan di Mataram dan dibesarkan di Gresik. Pendidikannya, semasa kecilnya menuntut ilmu Agama Islam di gresik dan Ampel, selanjutnya kira-kira usia 19 tahun beliau pindah ke Kuala daerah Aceh selama delapan tahun. (Dari tahun 1088 - 1096 H / 1667 - 1675 M).
KisahKaromah Syekh Abdul Muhyi Pamijahan ~ Nama Syekh Abdul Muhyi tak asing lagi bagi para warga di Pamijahan, Tasikmalaya karena sosoknya diyakini sebagai salah seorang wali Allah yang memiliki segudang karomah. Ayahnya, Sembah Lebe Warta Kusumah, adalah keturunan raja Galuh/Pajajaran. Abdul Muhyi lahir di Mataram sekitar 1650 Masehi atau
KiniSyekh Abdul Muhyi Pamijahan ditugaskan mencari gua di Jawa Barat untuk menjadi tempat berkhalwat atau bersuluk. tempat orang melakukan ibadat terutama mengamalkan zikir, tasbih, tahmid, selawat, tilawah al-Quran dan lain-lain sejenisnya. Maka terkenallah tempat itu sebagai tempat orang melakukan khalwat atau suluk.
SyekhHaji Abdul Muhyi lahir di Mataram sekitar tahun 1650 Masehi atau 1071 Hijriah. Ia dibesarkan oleh orang tuanya di kota Gresik atau Ampel.[butuh rujukan
KisahSyekh H. Abdul Muhyi Pamijahan - Nama Syekh H. Abdul Muhyi tak asing lagi bagi para warga di Pamijahan, Tasikmalaya karena sosok beliau adalah seorang waliyulloh yang memiliki segudang karomah. Ayahnya, Sembah Lebe Warta Kusumah, adalah keturunan raja Galuh (Pajajaran). Seykh H.Abdul Muhyi lahir di Mataram sekitar 1650 Masehi atau 1071 Hijriah dan dibesarkan oleh orangtuanya di Kota Gresik.
Gus_YinJamiyyah_Sholawat_Ibrohimiyyah#PP_Internasional_Al_illiyinMajelis Tholabul Ilmi Jam'iyah Sholawat Ibrohimiyah Sabtu Malam Ahad 05 Februari 2022في الم
. Ilustrasi silsilah Syekh Abdul Muhyi Pamijahan. Sumber foto Pexels/Rajib Syekh Abdul Muhyi Pamijahan merupakan cerita yang penting untuk diajarkan kepada anak cucu sebagai bentuk penghormatan kepada waliyullah yang telah mengajarkan dan menyebarkan ilmu agama di nusantara dari buku Sejarah Pesantren Jejak, Penyebaran, dan Jaringannya di wilayah Priangan 1800-1945 karya Ading Kusdiana, setelah empat tahun menetap di Lebak Siuh, Syekh Abdul Muhyi lebih memilih bermukim di dalam goa. Saat ini dikenal sebagai goa safar madi di Pamijahan, tempat sekitar goa inilah Syekh Abdul Muhyi membangun masjid dan padepokan yang digunakan sebagai pusat penyebaran Syekh Abdul Muhyi PamijahanIlustrasi silsilah Syekh Abdul Muhyi Pamijahan. Sumber foto Pexels/Tunjukkan apresiasi kepada Setu Abdul Muhyi lahir pada tahun 1650 di Mataram. Ayah dari Syekh Abdul Muhyi bernama Sembah Lebe Wartakusumah yang merupakan seorang bangsawan Sunda keturunan Raja Galuh ibu dari Syekh Abdul Muhyi bernama Raden Ajeng Tangan Ziah juga seorang keturunan bangsawan Mataram yang berjalur sampai kepada Syekh Ainul Yaqin Sunan diurutkan sampai ke atas, dari jalur ibu Syekh Abdul Muhyi memiliki garis keturunanan yang menyambung dari Sayyidina Husain bin Sayyidina Ali dan Fatimah binti Nabi Muhammad dipadupadankan dari garis ayah dan ibu, Syekh Abdul Muhyi campuran Jawa dan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan dalam Menuntut IlmuSejak masa kanak-kanak Syekh Abdul Muhyi sudah sangat familiar dengan ilmu agama Islam. Ilmu-ilmu agama yang dipelajari semasa kecil diperdalam lagi ketika menginjak usia usia 19 tahun, Syekh Abdul Muhyi belajar ilmu agama kepada Syekh Abdul Rauf Assingkili atau yang biasa dikenal dengan Tengku Syah Kuala selama 4 belajar ilmu agama di Aceh, kemudian Syekh Abdul Muhyi melanjutkan perjalanannya untuk menuntut ilmu ke Makkah Syekah Abdul Muhyi belajar ilmu agama dengan Syekh Yusuf Al-Magassari, Hasan Al-Ajami, Ahmad Al-Qusyaayi, dan Ibrahim menimba ilmu di Makkah Syekh Abdul Muhyi kembali ke kampung halaman dan menikah dengan Sembah Ayu Bekta. Kemudian mengembangkan ilmu agama Islam. Salah satu lokasi dakwahnya yaitu di silsilah Syekh Abdul Muhyi dan perjalanannya dalam menuntut ilmu dan menyebarkannya kepada masyarakat luas.
dzikir syekh abdul muhyi pamijahan