🎆 Cara Menjilid Buku Tebal Dengan Lakban

Carajilid buku tebal bisa dilakukan dengan beberapa metode. Namun akan sulit dilakukan bila tidak mengetahui caranya. Sehingga kebanyakan orang akan membawanya ke percetakan atau fotocopy ketika ingin menjilid buku tebal. Metode paling mudah, jilid buku tebal dengan staples. Namun,. Pertamalubangi sisi buku yang akan di spiral,tentunya setelah sebelumnya buku di potong/disisir dahulu semua sisinya atas bawah kiri kanan sehingga mendapatkan ukuran yang didinginkan,tetapi jika sisi buku sudah cukup rata dan ukurannya sudah sesuai,proses penyisirannya tidak dengan mesin spiral. 2. Staplesbagian pinggir makalahnya dan pukul dengan palu agar lebih rapi Kemudian rapikan pinggir-pingggir makalah Anda dengan penggaris dan cutter Lakban bekas hasil staplesan tadi, usahakan lakban dengan rapi ya! Rapikan bekas lakban tadi dengan gunting/ cutter dan selesai deh Nah ada baiknya sobat menyimak cara menjilid buku yang mungkin pernah dilihat di tempat fotokopi. Teknik-teknik penjilidan buku atau dokumen dapat dilakukan dengan beberapa cara namun teknik tersebut tidak bersifat mutlak. Artinya, kita bisa mengombinasikan antara teknik penjilidan yang satu dengan yang lain. Misalnya, untuk buku yang tebal Ukuranbelasan meter dirasa paling pas karena dapat menjilid buku dengan kuat sehingga awet. Menambal sobekan: Beberapa orang memilih menambal sobekan jas hujan dan jok kendaraan menggunakan lakban kain. Untuk keperluan ini, ukurannya bisa menyesuaikan besarnya sobekan. Sobekan yang kecil bisa menggunakan lakban kain dengan ukuran lebar kecil carajilid buku tebal dengan lem lengkap @Ikhsanudintag:cara jilid buku tebal, cara jilid buku tebal dengan lem, cara jilid buku tebal dengan staples, cara j Samahalnya jilid lakban, jilid kawat umumnya dipatok dengan harga yang murah. 3. Jilid Jahit Benang Jilid sprial umumnya digunakan untuk buku dengan halaman yang tak terlalu banyak, tetapi gramatur kertasnya cukup tebal. Cara menjilid menggunakan teknik ini adalah dengan melubangi sisi kiri lembaran kertas yang sudah ditata, kemudian Belanjapaket buku bacalah cara cepat belajar membaca jilid.1.2.3. As'ad humam team tadarus amm yogyakarta indonesia . Cara cepat belajar membaca oleh as'ad humam tebal 16 hlm penerbit balai litbang lptq nasional yayasan tim tadarus amm yogyakarta buku terdiri . Cara menjilid lakban, cara jilid ring plastik, dan yang terakhir adalah . Contoh 1 Siapkan Bahan Untuk Jilid Soft Cover Langkah pertama adalah, siapkan terlebih dahulu beberapa bahan untuk menjilid soft cover seperti, lembaran kertas yang akan dijilid, lem perekat, kertas karton tebal, serta penjepit klip. 2. Letakkan Kertas Karton Tebal di Sisi-Sisi Lembaran yang Akan di Jilid . Bisnis percetakan umumnya tidak hanya menyediakan layanan cetak saja. Banyak percetakan yang juga menyediakan layanan penjilidan buku. Baik tempat fotokopi atau digital printing, jilid buku seakan sudah menjadi layanan yang wajib ada. Itulah kenapa jika ingin memulai bisnis percetakan, Anda wajib memasukkan penjilidan buku sebagai salah satu jenis layanan yang disediakan. Untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda, Anda juga perlu menyediakan jenis penjilidan buku yang lebih bervariasi. Selain jilid lakban, sebaiknya sediakan juga layanan jilid spiral hingga hardcover. Berikan opsi lebih banyak kepada konsumen. Untuk lebih jelasnya, berikut ragam jenis dan cara menjilid buku. 1. Jilid Lakban Bisa dibilang jilid lakban adalah salah satu cara menjilid buku paling basic. Jilid lakban banyak dipilih pelajar hingga mahasiswa untuk menjilid tugas. Biasanya, penjilidan buku yang satu ini digunakan untuk menjilid makalah ataupun tugas laporan. Sesuai dengan namanya, jilid lakban menggunakan lakban hitam tebal sebagai perekatnya. Proses jilidnya terbilang cepat. Namun di sisi lain, cara menjilid buku dengan lakban memiliki satu kelemahan. Jika dibandingkan dengan jenis jilid yang lain, tingkat keawetan jilid lakban terbilang rendah alias mudah lepas. 2. Jilid Jahit Benang Cara menjilid buku dengan teknik jahit benang tergolong kuat. Jilid jahit benang sering dipadukan dengan jilid lem panas. Hal ini dilakukan untuk memperkuat daya rekat tiap halaman. Jilid jahit benang ini cocok untuk cetak buku hardcover. Benang yang digunakan juga kuat, yakni jenis polyester. Karena itu, daya tahan jilidnya terbilang tinggi. Meski demikian, teknik penjilidan buku jahit benang kurang cocok jika digunakan untuk menjilid buku tebal. 3. Jilid Grip Sesuai dengan namanya, jilid grip adalah cara menjilid buku dengan menjepit lembaran-lembaran kertas menggunakan plastik penjepit. Teknik jilid grip ini tergolong sederhana. Setelah disusun rapi, lembaran kertas kemudian dijepit hingga membentuk sebuah buku. Jilid grip ini bisa dipadukan dengan teknik penjilidan buku yang lain. Misalnya saja dengan teknik jilid kawat. Saat dipadukan dengan teknik jilid kawat atau saddle stiching, hasil jilidannya jadi lebih kuat. Halaman buku juga jadi tidak mudah lepas. 4. Jilid Kawat Sama seperti jilid lakban, jilid kawat juga tergolong sebagai salah satu teknik penjilidan buku yang paling lazim digunakan. Teknik jilid kawat menggunakan stapler untuk menyatukan setiap lembaran kertas. Setelah disusun dan dilipat menjadi dua bagian, kertas akan distaples di bagian tengahnya. Karena hanya menggunakan staples, proses penjilidannya terbilang sangat cepat. Itulah kenapa banyak orang yang memilih jilid kawat untuk menjilid buku dalam jumlah besar. Akan tetapi, cara menjilid buku dengan teknik jilid kawat juga memiliki kekurangan. Teknik ini hanya cocok untuk menjilid buku dengan ketebalan maksimal 80 halaman saja. Beberapa buku yang cocok dengan teknik jilid kawat diantaranya adalah majalah, tabloid, booklet, katalog, buku menu dan brosur. Saat ini juga sudah ada mesin jilid kawat otomatis untuk menjilid lebih mudah. Jadi Anda tidak perlu lagi melakukannya secara manual satu per satu dengan stapler. 5. Jilid Spiral Plastik Teknik jilid spiral juga tergolong cukup populer. Cara menjilid buku dengan teknik jilid spiral banyak digunakan untuk menjilid buku dengan ketebalan maksimal 100 halaman. Beberapa jenis buku yang sering dijilid dengan teknik ini diantaranya adalah makalah dan modul. Untuk menjilid buku dengan teknik jilid spiral, setiap lembaran kertas yang akan dijilid disusun terlebih dahulu. Setelah itu, salah satu sisinya dilubangi dengan alat khusus. Lubang yang terbentuk biasanya berbentuk kotak. Untuk menyatukan setiap lembaran kertas hingga menjadi sebuah buku, digunakan spiral plastik berbentuk cincin yang dimasukkan ke dalam lubang yang telah dibuat sebelumnya. 6. Jilid Spiral Kawat Sebenarnya jilid spiral kawat ini mirip seperti jilid spiral plastik. Untuk menyatukan setiap lembaran kertas yang sudah disusun rapi dan dilubangi di salah satu sisinya, spiral berbentuk cincin dimasukkan. Hanya saja, ada beberapa perbedaan mendasar antara teknik penjilidan buku dengan spiral kawat dan spiral plastik. Pada jilid spiral kawat, spiral yang digunakan terbuat dari bahan logam, atau lebih tepatnya kawat berbentuk cincin. Setiap cincinnya terdiri dari sepasang kawat. Karena itu, hasil jilidannya juga cukup kuat. Penggunaan spiral berbentuk rol membuat buku yang dijilid dengan teknik ini dapat dibuka 360 derajat. Meski dibuka lebar, kertas tidak akan mudah rusak. Jenis jilid spiral kawat sendiri banyak dijumpai dalam pembuatan kalender, memo, agenda dan proposal. Untuk memudahkan proses penjilidan buku, saat ini juga sudah ada mesin jilid spiral. 7. Jilid Lem Panas Teknik jilid lem panas tergolong sebagai cara menjilid buku yang sempurna. Setiap halaman direkatkan dengan lem khusus yang kuat. Jenis lem yang digunakan juga khusus, yakni lem panas. Sesuai dengan namanya, lem tersebut diaplikasikan dengan cara dipanaskan dan akan mengeras saat dingin. Jilid lem panas cocok untuk jenis buku soft cover dan hardcover. Beberapa jenis buku yang menggunakan cara menjilid buku dengan lem panas adalah skripsi, buku paket dan novel. Namun karena menggunakan lem panas ini jugalah, teknik ini hanya cocok untuk menjilid buku-buku tebal. Minimal, buku yang dijilid memiliki ketebalan 60 halaman atau sekitar 5-7 mm. Meski tergolong kuat, aplikasi jilid lem panas terbilang cukup sulit. Dibutuhkan peralatan dan skill khusus agar hasil jilidannya rapi. Namun dengan mesin jilid lem panas, menjilid buku kini bisa lebih mudah. 8. Jilid Hardcover Elegan dan awet. Jilid hardcover memang memiliki dua hal tersebut. Dari segi tampilan, jilid hardcover terlihat lebih berkelas. Karena cover buku yang kuat dan kokoh, kertas bagian dalam buku juga tidak mudah tertekuk. Jilid hardcover biasanya menggunakan teknik jilid jahit dan lem panas untuk menyatukan setiap lembaran kertasnya. Karena itulah, kelebihan dari kedua teknik jilid tersebut bisa Anda temukan di sini. Sama seperti jilid lem panas, jilid hardcover juga banyak digunakan pada jilid skripsi dan buku-buku mahal. Untuk menjilid buku dengan teknik jilid hardcover, ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Setelah menyatukan setiap halaman buku dengan teknik jilid jahit dan lem panas, Anda juga perlu membuat hardcover-nya. Di sinilah letak tantangannya. Untuk memudahkan proses pembuatan hardcover ini, Anda bisa menggunakan mesin hardcover. Proses penjilidan buku bisa memakan waktu yang cukup panjang, terlebih jika dilakukan secara manual. Hal tersebut tentu tidak bagus untuk bisnis. Proses yang memakan waktu lama bisa berdampak buruk bagi kepuasan pelanggan. Agar hal tersebut tidak terjadi, dibutuhkan metode penjilidan yang lebih efisien. Menjilid buku kini bisa dilakukan dengan mudah. Dengan mesin jilid buku, semua itu bisa dilakukan. Anda bisa memilih mesin jilid sesuai dengan jenis penjilidan yang diinginkan. Menariknya, semua itu kini bisa Anda dapatkan dengan mudah di Maxipro. Yuk langsung saja kunjungi dan belanja di website kami yaaa !!! Bagi anak-anak kuliah atau sekolah terutama mereka yang sedang mengerjakan skripsi, karya ilmiah atau tugas akhir, jilid buku pasti menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan. Nah, ada baiknya sobat menyimak cara menjilid buku yang biasa dilihat di tempat fotokopi. Teknik-teknik penjilidan buku atau dokumen dapat dilakukan dengan beberapa cara menjilid buku namun teknik tersebut tidak bersifat mutlak. Artinya, kita bisa mengombinasikan antara teknik penjilidan yang satu dengan yang lain. Misalnya, untuk buku yang tebal lebih dari seratus halaman bisa menggunakan teknik jilid benang dengan jilid lem panas atau jilid hardcover agar buku tidak cepat rusak. Baca Juga Cara Jilid Buku Tebal Layaknya Percetakan Profesional Cara Jilid Buku Biasa yang Sering Digunakan Hal-hal yang dapat mempengaruhi proses penjilidan buku yaitu ketebalan buku dan budget atau anggaran. Teknik jilid buku biasa juga bisa berfungsi untuk meningkatkan image buku itu sendiri. Contohnya, ketika kita melihat buku yang dijilid dengan hardcover, buku itu akan berkesan lebih mewah dan eksklusif. Dibawah ini merupakan penjelasan dari 6 cara menjilid buku menggunakan teknik penjilidan buku dan dokumen terpopuler dalam dunia percetakan. 1. Jilid Kawat Saddle Stitching Teknik jilid kawat merupakan teknik jilid yang paling gampang dilakukan di dalam penjilidan buku. Cara menjilid buku ini disebut juga dengan jilid kawat. Teknik jilid ini biasa digunakan untuk menjilid buku atau dokumen dengan ketebalan yang tipis antara 4-80 halaman. Dokumen yang dicetak dengan menggunakan teknik jilid kawat pada bagian tengah harus mempunyai kelipatan empat, jika tidak maka akan ada halaman yang kosong. Kenapa harus kelipatan 4? Karena kertas pada buku itu dilipat menjadi dua bagian lalu dijilid kawat di bagian tengahnya. Cukup memudahkan kalian buka cara menjilid buku seperti ini. Pada metode penjilidan seperti ini Maxipro merekomendasikan Mesin Jahit Kawat Mesin Jahit Kawat Desktop 1 Mata WHY adalah mesin jilid kawat yang banyak digunakan untuk jilid staples buku menggunakan bahan kawat. Karena menggunakan bahan baku kawat, biaya penjilidan menjadi lebih hemat dibanding menggunakan bahan baku staples. 2. Loop Stitching Teknik jilid ini pada prinsipnya hampir sama dengan saddle stitching. Bedanya, cara jilid buku ini dengan cara menjilid buku yang lain yaitu pada bagian luar buku, kawatnya melengkung membentuk suatu lubang. Fungsi kawat melengkung yang berlubang itu agar buku bisa dimasukkan dalam binder yang besar. Biasanya, jenis jilid ini dipakai di sebuah perusahaan yang mempunyai katalog banyak dan dikoleksi dalam satu binder. 3. Side Stitching/Sewn Teknik jilid ini dapat menggunakan bahan kawat atau benang. Berbeda dengan cara menjilid buku saddle stitching, proses jilid dilakukan dengan menjahit atau men-staples dari bagian sisi depan hingga tembus ke bagian belakang buku. Teknik ini dapat digunakan untuk menjilid dokumen yang lebih tebal. 4. Jilid Benang Sewn Binding Teknik penjilidan dengan cara menjilid buku menggunakan benang sering digunakan untuk keperluan cetak buku dengan hard cover. Jumlah halaman yang dijahit dengan menggunakan benang tergantung pada ketebalan kertas gramatur. Semakin besar gramatur, maka semakin sedikit jumlah halaman yang dijahit. Seperti halnya cara jilid buku saddle stitching, teknik sewn binding ini mempunyai jumlah halaman kelipatan empat karena buku terdiri dari kertas yang dilipat dan dijahit di bagian tengahnya. 5. Jilid Lem Panas Perfect Binding Teknik jilid lem panas, sering digunakan untuk cara menjilid buku yang tebal. Kelebihan teknik jilid lem panas yaitu lebih kuat dibanding teknik jilid yang lain. Cara jilid buku lem panas, dapat dikombinasikan dengan cara jilid buku atau teknik jilid lain, yaitu jilid benang atau jilid kawat. Pada penjilidan ini biasanya dikerjakan menggunakan Mesin Jilid Glue Binding. Salah satunya ialah Mesin Glue Binding Telson 60A. Peralatan ini merupakan mesin jilid lem panas otomatis untuk menjilid buku dengan berbagai ketebalan secara cepat dan kuat. 6. Tape Binding Jilid Lakban Teknik jilid ini menggunakan tape atau lakban hitam yang ditempel pada bagian tepi buku. Harga jilid ini cukup murah dan sering digunakan oleh anak-anak kuliah atau orang yang ingin menghemat biaya. Kelemahan dari teknik tape binding yaitu tidak awet alias mudah lepas jika lakbannya kurang lengket. Memang cara menjilid seperti ini sangat diminati, namun tidak akan bisa tahan lama atau awet. Baca Juga 4 jenis jilid buku yang sering digunakan dalam percetakan Itulah penjelasan dari beberapa teknik jilid buku dan dokumen yang terpopuler. Sekarang, Anda bisa menentukan teknik jilid buku yang paling cocok dengan kebutuhan Anda. Sehingga, hasil cetak buku Anda jadi lebih bagus dan sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Setelah mengetahui jenis jilid buku nya, sebaiknya anda langsung saja membuat buku dengan sendirinya. Jangan takut tidak bisa, di sini ada tutorialnya berupa artikel dan gambarnya. Baca Juga 4 Cara Paling Mudah Dalam Menjilid Buku Sendiri Yuk langsung saja kunjungi dan belanja di website kami yaaa !!! Unduh PDF Unduh PDF Apakah Anda ingin membuat buku tempel scrapbook, jurnal, atau buku harian? Anda tentu saja bisa membeli buku yang Anda inginkan di toko buku, tetapi jika Anda ingin benar-benar membuat buku sendiri, maka inilah saatnya untuk mengenal kembali seni menjilid buku yang mungkin sudah lama diabaikan. Ada banyak cara untuk menjilid buku, dari menyatukannya dengan staples, lem, hingga bahkan menjahitnya. Cara yang Anda pilih akan ditentukan oleh buku yang Anda jilid, juga waktu, serta keahlian yang Anda miliki. Artikel ini akan memberikan Anda panduan cara merekatkan atau menjahit buku untuk menghasilkan jilidan berkualitas tinggi yang bisa Anda gunakan pada buku dengan ukuran apa pun, baik untuk membuat buku baru atau memperbaiki buku lama Anda. 1Pilih kertas yang akan Anda gunakan. Untuk membuat buku sendiri, Anda bisa memilih kertas apa pun yang Anda suka. Kertas ukuran HVS biasa bisa Anda gunakan, juga beragam kertas atau karton buatan tangan. Pastikan untuk menyiapkan jumlah kertas yang cukup, yaitu sekitar 50 - 100 lembar. Selanjutnya Anda akan melipat kertas menjadi setengahnya, sehingga jumlah akhir kertas Anda akan menjadi dua kali lipat jumlah kertas yang Anda siapkan. 2Satukan lipatan kertas. Buat kumpulan lipatan kertas dengan melipat beberapa lembar kertas menjadi satu. Masing-masing kumpulan ini sebaiknya terdiri dari 4 lembar kertas yang dilipat langsung di bagian tengahnya menjadi satu. Gunakanlah alat bantu lipat bone folder untuk membuat lipatan yang merata, dan penggaris untuk memastikan bahwa Anda melipat kertas tepat di bagian tengahnya. Buku Anda membutuhkan beberapa kumpulan lipatan, jadi buatlah sebanyak yang Anda butuhkan hingga kertas Anda habis. 3Kumpulkan hal yang Anda butuhkan. Ambil semua kumpulan lipatan kertas yang sudah Anda buat, dan ketukkan seluruhnya terhadap permukaan halus yang keras hingga sejajar. Pastikan bahwa seluruh bagian kertas sejajar, termasuk punggung kertas; seluruh kumpulan lipatan kertas Anda ini harus menghadap ke arah yang sama. Iklan 1Letakkan kumpulan kertas Anda di atas sebuah buku. Tujuannya adalah mengangkatnya di atas meja sehingga lebih mudah direkatkan. Anda bisa juga menggunakan balok kayu, atau bahan keras yang tebal lainnya jika tidak ada buku yang cukup tebal untuk digunakan. Letakkan kumpulan kertas Anda sehingga sekitar 0,6 cm bagiannya menggantung di atas punggung buku di bawahnya; berhati-hatilah agar tidak menggeser kumpulan kertas Anda sehingga tercerai berai. 2Berikan beban di atas kumpulan kertas. Untuk mencegah kertas-kertasnya bergeser, tambahkan beberapa buku atau benda berat di atasnya. Hal ini juga akan membuat punggung kumpulan kertas Anda menjadi merata. Sekali lagi, berhati-hatilah untuk tidak menggeser kertas atau membuatnya keluar dari tumpukannya. 3Berikan lem. Gunakan lem batang PVA PVAC untuk merekatkan lembaran kertas Anda. Menggunakan lem biasa, seperti lem kertas, lem tembak, lem super, atau lem karet tidak akan bisa memberikan buku Anda kelenturan yang baik, sehingga akan menyebabkannya retak setelah beberapa waktu. Gunakanlah kuas cat biasa untuk mengoleskan lem ke sepanjang punggung buku, berhati-hatilah agar lem tidak merekat di halaman depan atau belakang buku. Tunggu selama 15 menit, dan kemudian sapukan lapisan lem berikutnya. Anda perlu memberikan 5 lapisan lem secara keseluruhan, dengan waktu jeda di antara setiap pengolesannya. 4Berikan tali perekat. Tali perekat yang lentur menyerupai kain ini digunakan untuk menjilid bagian atas dan bawah punggung buku. Tali perekat ini akan memberikan perlindungan tambahan agar bagian belakang punggung buku tidak terlepas dari kumpulan kertas. Potonglah secarik kecil kertas kurang dari 1,2 cm kemudian rekatkan di bagian atas dan bawah kumpulan kertas Anda di dekat punggung buku.[1] Iklan 1Buat lubang di kumpulan kertas. Ambil setiap kumpulan kertas dan buka sehingga Anda bisa melihat lipatan tengahnya. Gunakan pembolong kertas untuk membuat lubang di sisinya, atau gunakan jarum sulam dengan ujung yang ditusukkan ke gabus sebagai pengganti pembolong kertas jika Anda tidak memilikinya. Buatlah lubang pertama secara langsung dekat dengan lipatan tepat di tengah kertas. Kemudian ukur 6 cm ke atas dan ke bawah lubang ini, dan buat lubang kembali sehingga secara keseluruhan terdapat 3 lubang. 2 Jahitkan masing-masing kumpulan kertas. Potong benang sepanjang 0,8 m dan masukkan ke dalam jarum. Masukkan jarum dan benang melalui lubang bagian tengah dari belakang. Sisakan beberapa cm benang di luar sehingga Anda bisa mengikatkan simpul nantinya. Masukkan jarum melalui lubang bagian bawah, sehingga benang keluar dari buku. Tarik erat benang ini. Masukkan kembali benang melalui lubang paling atas dari belakang. Kemudian ambil benang dan tarik melalui lubang bagian tengah. Kemudian ikatkan sisa benang di belakang untuk mempertahankan simpul, lalu potong helai benang yang tersisa. 3 Jahitkan kumpulan kertas menjadi satu. Gunakan 30 cm benang untuk setiap kumpulan kertas yang ingin Anda jahit. Mulailah dengan menjahitkan dua kumpulan kertas terlebih dahulu, kemudian tambahkan kumpulan kertas lagi setelah keduanya menyatu. Sejajarkan dua kumpulan kertas, dan masukkan jarum dari luar lubang yang paling atas salah satu kumpulan kertas. Buat simpul dengan beberapa cm benang yang tersisa di ujungnya, agar benang tidak bergeser. Setelah Anda menarik benang melalui lubang paling atas, masukkan benang dari dalam ke lubang bagian tengah. Kemudian tarik, lalu masukkan benang ke lubang ke dua dari kumpulan kertas berikutnya. Bawa benang dari lubang kedua dalam kumpulan kertas yang kedua, dan masukkan ke dalam lubang ketiga. Tarik benang seluruhnya sehingga berada di luar lubang ketiga kumpulan kertas yang kedua. Tambahkan kumpulan kertas lagi dengan membawa benang dari lubang ketiga kumpulan kertas yang kedua, dan memasukkannya ke dalam lubang ketiga pada kumpulan kertas yang ketiga. Gunakan langkah yang sama untuk mengerjakan punggung kumpulan kertas yang ketiga. Saat Anda selesai menambahkan kumpulan kertas, ikat ujung benang dengan ujung benang pada simpul yang pertama, lalu potong helaian benang yang tersisa. 4Berikan sedikit lem untuk memperkuatnya. Saat Anda telah selesai menjahit seluruh kumpulan kertas Anda, gunakanlah sedikit lem untuk memastikannya tidak terpisah di sepanjang punggung buku. Sapukan lem apa saja idealnya lem penjilid buku di sepanjang punggung buku. Letakkan beberapa buku tebal yang berat di atasnya untuk mempertahankan posisinya sementara lem mengering. [2] Iklan 1Ukur papan sampul buku. Anda bisa menggunakan karton untuk membuat sampul tipis, atau papan penjilid buku untuk membuat sampul yang lebih kuat. Letakkan kumpulan kertas Anda di atas papan dan gambarkan ukurannya. Kemudian, tambahkan 0,6 cm pada tinggi dan lebar sampul. Potong lembaran papan ini, dan gunakanlah sebagai cerakan untuk sampul belakang buku Anda. 2Ukur punggung buku Anda. Pegang pengggaris sepanjang punggung kumpulan kertas Anda dan ukur lebar tumpukan kertas. Kemudian gunakan ukuran ini bersama dengan seluruh tebal kertas untuk memotong lembaran karton panjang sebagai punggung buku. 3 Potong kain Anda. Anda bisa menggunakan kain katun yang tidak lentur apa saja yang Anda suka. Lapiskan dua sampul dan punggung buku Anda di atas kain. Beri jarak di antaranya sekitar 0,6 cm. Kemudian gambarkan keliling ketiga potongan papan/karton ini, tambahkan 2,5 cm lagi di semua sisinya. Potong selembar kain berdasarkan ukuran ini. Pada sudut kain Anda, potong bentuk segita dengan sudut yang sejajar dengan sudut papan sampul Anda. Hal ini akan membuat Anda bisa melipat kain tanpa berkerut di sudutnya. 4Rekatkan kain ke papan Anda. Letakkan kembali papan Anda ke posisi awalnya di atas kain, dengan punggung buku berada di tengah, dan masing-masing potongan papan berjarak 0,6 cm satu sama lain. Lapisi seluruh bagian depan papan dengan lem lebih bagus jika Anda menggunakan lem penjilid buku, tetapi Anda bisa menggunakan jenis lem apa saja, dan rekatkan papan dengan kain. Lalu lipat sisa kain melewati tepi papan, dan gunakan lem untuk merekatkannya ke bagian dalam. 5 Rekatkan kumpulan kertas Anda ke sampul buku. Letakkan kumpulan kertas Anda di dalam sampul yang baru Anda buat untuk memastikan ukurannya sesuai. Kemudian letakkan secarik kertas pelindung di bawah halaman pertama kumpulan kertas yang pertama. Lapisi bagian luar halaman pertama buku dengan lem, dan kemudian tekan sampul buku ke bawah untuk merekatkan kertas ini dengan sampul buku. Buang kertas pelindung di bawahnya. Buka halaman pertama buku, dan gunakan alat bantu lipat untuk menekan halaman depan yang baru saja Anda rekatkan dengan sampul. Pastikan kertas ini benar-benar merekat tanpa adanya gelembung udara. Ulangi langkah ini lagi pada halaman paling belakang buku dan sampulnya. 6Tunggu buku Anda mengering. Letakkan beberapa buku yang berat atau objek lainnya di atas buku Anda yang baru selesai. Biarkan selama 1 - 2 hari hingga benar-benar kering dan kertasnya menjadi rata. Setelah itu, nikmatilah buku baru Anda![3] Iklan 1Perbaiki engsel yang kendur. Jika punggung buku Anda kendur di sepanjang salah satu atau kedua engselnya, gunakan langkah ini untuk memperbaikinya dengan cepat hingga bagus kembali. Lapisi jarum rajut panjang dengan lem perekat dan geserkan di sepanjang engsel yang kendur di punggung buku. Balik buku, dan lakukan langkah yang sama untuk bagian sebaliknya. Letakkan buku di bawah beban berat selama beberapa jam hingga engsel merekat kembali. 2 Perkuat engsel buku. Jika salah satu engsel punggung buku terkelupas dari batang buku, gunakanlah lem dan sedikit selotip untuk mengembalikannya. Sapukan lem pada bagian engsel yang terbuka, dan di sudut batang buku. Letakkan kembali sampul buku pada tempatnya, dan gunakan beban untuk mempertahankan posisinya hingga lem mengering. Untuk semakin memperkuatnya, gunakanlah selembar tali perekat atau lakban jika Anda tidak terlalu peduli dengan tampilan buku di seluruh bagian sudut engsel sampul bagian dalam, dan di halaman pertama buku. Gunakan alat bantu lipat untuk menekan selotip sepanjang engsel dan mempertahankan posisinya. 3 Ganti punggung buku yang rusak. Jika sampul/engsel buku Anda masih merekat dengan batang buku, Anda bisa mengganti punggung buku yang rusak tanpa harus melepaskan seluruh sampulnya. Gunakanlah gunting untuk melepaskan punggung buku tanpa harus memotong engselnya. Kemudian potong selembar karton yang berukuran sama dengan punggung buku yang lama. Gunakan dua lembar tali perekat sepanjang buku untuk menyatukan punggung buku dengan dua lembar sampul. Jika Anda mau, Anda bisa melapisi karton dengan kain yang cocok sebelum memasukkannya ke dalam sampul.. Jika Anda tidak punya tali perekat, dan tidak terlalu mempedulikan penampilan buku, lakban atau selotip lebar lainnya bisa menjadi pengganti untuk merekatkan punggung buku. Walaupun begitu, tali perekat adalah alat yang sangat berguna, karena memiliki sudut yang pas dengan sudut atas dan bawah punggung buku. 4Perbaiki buku bersampul tipis. Jika sampul salah satu buku bersampul tipis Anda terlepas, sapukan lem di sepanjang punggung buku dan kembalikan sampul ke tempatnya. Berikan beberapa beban di atas buku dan biarkan hingga kering. 5Ganti buku bersampul tebal. Jika sampul tebal buku Anda masih bisa digunakan kembali, gunakanlah petunjuk di atas untuk membuat sampul tebal buku untuk mengganti sampul Anda. Anda juga bisa membeli sampul baru atau menggunakan sampul buku lain yang berukuran sama dalam kondisi yang masih bagus, dan menggunakannya untuk buku Anda. [4] Iklan Anda mungkin perlu menambahkan warna yang berbeda untuk menandai tepi kumpulan kertas, sehingga Anda tidak akan bingung menentukan tempat untuk melubangi kertas. Anda membutuhkan cukup banyak benang untuk menjahit seluruh kumpulan kertas. Tetapi Anda selalu bisa mengingatkan dua kumpulan kertas menjadi satu, jika Anda tidak ingin mengeluarkan benang yang terlalu panjang melalui setiap lubang. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Jarum untuk menjilid buku, atau jarum lain yang cocok. Benang untuk menjilid buku, atau benang berlapis lilin lainnya. Papan sampul. Lem biasanya lem PVA atau pasta gandum. Penggaris. Tali perekat. Alat bantu lipat bone folder Kain sampul Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?

cara menjilid buku tebal dengan lakban